Peristiwa

Kapolresta Palangka Raya Ungkap Kronologis Tewasnya Mr. X

buserbhayangkara.com, Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri menjelaskan kronologi penangkapan terduga pelaku pencurian yang dipimpin Kapolsek Pahandut AKP Edia Sutaata, S.H., M.Hum hingga Mr. X meninggal dunia.

Jaladri menjelaskan awalnya polisi menerima laporan masyarakat bahwa ada pelaku pencurian berlari di atap dan dikejar oleh warga sekitar.

FB IMG 1577405495476

Pelaku menyebrang ke Jl. Banda kemudian naik ke salah satu Ruko milik warga dan pelaku nampak membawa dua bilah benda tajam menyerupai tombak yang belakangan diketahui benda tersebut merupakan besi panjang yang biasa terpasang di atap sebagai penangkal petir.

“Saat tiba di TKP, Kapolsek berusaha berdialog dan bernegosiasi dengan pelaku dan memintanya untuk turun serta menyerahkan diri. Namun tidak direspon bahkan pelaku mengacungkan benda tajam yang dipegangnya ke arah Kapolsek sambil melempar sesuatu dan setelah dicek benda tersebut berupa uang kertas,” terang Kapolresta.

FB IMG 1577405506478

Karena proses negosiasi tidak berhasil, selanjutnya anggota buser Polsek Pahandut, anggota Ditintelkam dan Ditreskrimum Polda Kalteng yang berada di lokasi meminta pelaku menyerah, lalu memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Namun saat petugas berupaya mendekat, pelaku berusaha menyerang dengan besi tajam yang di pegangnya.

Melihat hal tersebut, petugas segera melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kearah kaki dan mengenai paha kirinya. Namun pelaku tetap mencoba menyerang petugas menggunakan besi tajam.

Akhirnya petugas kembali melakukan tindakan tegas terukur hingga menyebabkan pelaku jatuh dan kepalanya terbentur lantai cor dak atap Ruko tersebut.

Selanjutnya pelaku segera diborgol dan diamankan serta dibawa turun dengan dibantu oleh Tim Damkar Kota untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan. Namun setibanya di rumah sakit pelaku dinyatakan telah meninggal dunia.

“Hingga saat ini identitas tersangka masih belum diketahui karena dari pakaiannya tidak ditemukan kartu identitas apapun,” pungkasnya. (bidhum)